Rabu, 19 Agustus 2009

Polarisasi Karena Pemantulan dan Pembiasan

Pada sifat polarisasi ini sangat unik karena selain cahaya di pantulkan juga dibiaskan pula.
Saat cahaya datang di pantulkan pada dua medium yang berbeda yaitu antara dua medium yang transparan seperti kaca ke udara atau udara ke kaca, maka cahaya yang terpolarisasi sebagaian.
Lalu tingkat Polarisasi tergantung pada sudut datang serta indeks bias medium. Dan ketika terbentuk sudut sedemikian tersebut lalu antara sinar-sinar yang dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasanl saling tegak lurus, maka saat itulah cahaya terpolarisasi sempurna.
Lalu berapakah sudut yang dibentuk dari hasil polarisasi ini??
Sir David Brewster (1812) menemukan bahwa sudut datang tertentu yang mana cahaya direfleksikan pada medium yang permukaannya dielektrik sehingga cahaya terpolarisasi linier total. Cahaya pantul yang terpolarisasi sempurna jika medan listrika cahaya yang datang dapat dipecah menjadi komponen-komponen yang sejajar tegak lurus dengan bidang datang atau yang mengakibatkan sinar bias dengan sinar pantul saling tegak lurus. Maka sudut datang inilah yang di sebut sudut Brewster atau sudut polarisasi
Dengan menggunakan hukum snelius yaitu n1 adalah medium pertama sedangkan n2 adalah medium kedua, jadi
jadi, tan n1(indeks medium pertama) dan n2(indeks medium kedua)

Lalu jumlah sudut pantul (ip) dan sudut bias (r) adalah 90 derajat karena kondisi terjadinya polarisasi total pada cahaya yang dipantulkan
ip + r = 90 derajat

Demikian penjelasan kami terhadap gejala polarisasi karena pemantulan dan pembiasan (untuk gambar dari uraian ini insya alloh akan menyusul ^^ )


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda